Blogroll

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pages

Minggu, 30 September 2012

Integrated Farming

INOVASI PERMEN PROBIOTIK BAKTERI ASAM LAKTAT

PERMEN PROBIOTIK MIX BERBASIS BAKTERI ASAM LAKTAT LOKAL (Lactobacillus sp) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS RUMINANSIA, KEAMANAN PANGAN DAN KESEJAHTERAAN PETERNAK
CANDY PROBIOTICS MIXED BASED LACTIC ACID BACTERIA LOCAL (Lactobacillus sp) TO INCREASE THE PRODUCTIVITY OF RUMINANTS  FOOD SECURITY AND WELFARE FARMERS

AGUNG IRAWAN, MOHAMMAD SHOLIKIN
Mahasiswa Jurusan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
Jalan Raya Tlogomas No. 246 Malang

ABSTRAK
Upaya untuk meningkatkan produktivitas ruminansia yang aman, sehat, utuh dan halal dapat dilakukan melalui perbaikan sistem pemberian pakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang lengkap dengan pemanfaatan sumber daya lokal yang potensial. Dewasa ini perkembangan teknologi pakan pada ternak ruminansia semakin pesat. Efisiensi pakan sebagai upaya pencapaian hasil produksi yang optimal dapat dilakukan melalui teknologi yang berbasis bakteri asam laktat strain lokal (lactobacillus sp.) dalam bentuk probiotik. Sebab, bakteri asam laktat lokal dapat meningkatkan sintesis protein dalam rumen. Sedangkan untuk menjaga keamanan, pengunaan antibiotik dan hormon harus dihindari karena akan menimbulkan efek samping pada hasil ternak tersebut. Pemanfaatan probiotik bakteri asam laktat secara komersial telah banyak dilakukan oleh para pelaku peternakan. Namun, dari sekian strain bakteri yang digunakan, masih sedikit yang memanfaatkan strain isolate bakteri asam laktat lokal.
Untuk mencapai hasil yang maksimal dan menyeluruh, diperlukan jenis dan kemasan probiotik yang efektif, mudah dan terjangkau oleh peternak terutama peternak rakyat di pedesaan. Oleh sebab itu, diperlukan bentuk dan kemasan yang dapat diterima oleh peternak secara umum. Karya tulis ini menguraikan konsep kemasan permen probiotik mix dengan kandungan lengkap seperti mineral dan vitamin berbasis bakteri asam laktat strain lokal (lactobacillus sp.),  efisiensi  dan keamanan pangan. Disimpulkan bahwa pemberian permen probiotik mix dapat meningkatkan produktivitas ruminansia khususnya pada sapi potong dan sapi perah, efisien sipakan dan produk ternak yang aman, sehat, utuh dan halal.
Kata kunci: Probiotik, Bakteri asam laktat lokal, efisiensi pakan, produktivitas ruminansia.

ABSTRACT
Efforts to increase productivity of a ruminant safe, healthy, whole and legal may be conducted through improvements in granting feed to meet the nutrients complete with resources utilization of local potential. Today, technological development feed on of ruminants more rapidly. Efficiency feed as achieving the result of optimal can be done through technology based lactic acid bacteria strains localized (lactobacillus sp.) in form probiotics. Because, it would boost protein synthesis in the rumen. While to maintain security, using antibiotic and hormones to be avoided as will generate side effects on the outcome of cattle. Utilization probiotics lactic acid bacteria commercially many have done by players farm. However, of the a strain of bacteria used, still a little advantage of strains isolates lactic acid bacteria local.
To achieve maximum results and thorough, required type and packaging probiotics effective, and easily reached by farmers especially farmers the people in the village. Therefore, required shape and packaging accepted by farmers in general. A piece of writing is expounds the concept of packaging candy probiotics mixed with mineral content as complete and vitamins based lactic acid bacteria strains localized (lactobacillus sp), efficiency and food safety. Conclude that the candy probiotics mix can increase productivity of ruminants esp. on beef cattle and dairy cattle, efficiency feed and livestock products that are safe, healthy, whole and lawful.
Keyword: probiotics, lactic acid bacteria local, the efficiency of feed, productivity of ruminants.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sektor peternakan hingga saat ini masih manjadi prioritas utama yang harus digarap dalam menghadapi tantangan global. Meningkatnya jumlah penduduk, kesadaran akan gizi, dan daya beli masyarakat mendorong bertambahnya kebutuhan daging dan susu dari ternak ruminansia. Tantangan pembangunan sektor peternakan juga dirasakan semakin berat akhir-akhir ini. Hal itu terbukti dari program swasembada daging sapi 2010 yang dicanangkan dalam program revitalisasi pertanian belum tercapai. Ketergantungan negara terhadap produk impor masih sangat tinggi. Seiring dengan ledakan penduduk yang sulit ditekan, tuntutan penyediaan daging yang lebih banyakpun harus dipenuhi. Meningkatnya permintaan akan daging dalam beberapa tahun terakhir, menyebabkan sapi potong dan sapi perah  menjadi komoditi yang strategis untuk dikembangkan pada sub sektor peternakan. Oleh sebab itu upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas ternak dengan memanfaatkan potensi pakan lokal sangat penting untuk dilaksanakan karena pakan dalam usaha peternakan merupakan komponen biaya yang paling besar yaitu mencapai 60-70% dari total biaya produksi.
Ketersediaan pakan yang kontinyu sepanjang tahun, murah, dan bernilai gizi tinggi sangat diperlukan dalam menunjang Program Swasembada Daging Sapi Tahun 2014 (PSDS-2014). PSDS-2014 tersebut merupakan salah satu program prioritas pemerintah dalam rangka untuk mewujudkan ketahanan pangan asal ternak berbasis sumberdaya lokal. Indonesia memiliki potensi yang cukup untuk memenuhi target itu. Misalnya lima rumpun sapi lokal Indonesia antara lain sapi Aceh, sapi Madura, sapi Bali, sapi Pesisir dan sapi Sumbawa. Kelima rumpun tersebut merupakan potensi yang bisa dikembangkan terutama dalam pemuliaan agar mencapai hasilo produksi yang optimal. Hal itu mengingat agar sapi lokal bisa bersaing dengan sapi impor yang memiliki nilai produksi karkas cenderung lebih tinggi.
Berdasarkan data yang dirilis Direktorat Pangan dan Pertanian, selama 2009, angka impor daging dan bakalan sapi mencapai 70.000 ton daging sapi dan bakalan yang setara dengan 250,8 ribu ton daging yang diindikasikan terus meningkat. Program swasembada daging sapi pada tahun 2014 merupakan kali ketiga yang dicanangkan oleh pemerintah. Ternak ruminansia, khususnya sapi, memberi kontribusi daging sebesar 71% terhadap kebutuhan daging masyarakat Indonesia, dan sisanya (29%) berasal dari impor. Sebaliknya, kebutuhan  susu sapi sebagian besar (75%) dipenuhi dari  impor, dan sisanya (25%) dari produksi dalam negeri. Oleh karena itu, upaya meningkatkan produktivitas ternak ruminansia perlu mendapat prioritas dalam upaya mencapai swasembada daging dan susu. (dirjennak, 2010)
Pemenuhan jumlah kebutuhan daging dan susu dapat dilakukan dengan mengupayakan produksi yang optimal ditingkat peternakan lokal. Hal itu dapat dilakukan melalui teknologi yang mampu menekan konversi dan efisiensi pakan. Hal itu karena salah satu faktor penentu keberhasilan suatu usaha peternakan adalah pakan, selain faktor genetik dan managemen peternakan itu sendiri. Tentu pemanfaatan potensi lokal baik pakan, bibit atau lainnya perlu dioptimalkan untuk mendukung program tersebut dari semua elemen.
Selain masalah keterbatasan sumber pakan dan bibit, masalah kesehatan dan keamanan pangan juga manjadi problem ikutan atas faktor manajemen kesehatan yang kurang optimal dan pemberian pakan yang masih kurang baik. Sementara itu, Perkembangan teknologi pakan ternak ruminansia tidak terlepas dari upaya pemenuhan kebutuhan gizi bagi hidup pokok melalui produksi mikroorganisme rumen sehingga terjadi peningkatan efisiensi hasil sintesa protein dalam rumen dan akhirnya untuk meningkatkan produksi ternak. Penggunaan probiotik untuk memperbaiki produktivitas ternak semakin banyak menarik perhatian para peneliti maupun praktisi peternakan.
Penggunaan imbuhan pakan seperti hormon dan antibiotika telah dilarang penggunaannya di Indonesia, karena terkait dengan isu global peternakan saat ini. Adanya cemaran residu yang berbahaya bagi konsumen dan resistensi bakteri tertentu mengharuskan produk yang akan diekspor bebas dari residu bahan kimia tersebut. Dalam upaya menghasilkan produk peternakan yang sehat, maka diperlukan alternatif penggunaan imbuhan pakan yang tidak menyebabkan residu dalam produk, salah satu produk alternatif adalah probiotik yang dapat menggantikan penggunaan antibiotika. Probiotik merupakan sumber alternatif pengganti antibiotik (Nahrowi, 2006).
Bakteri asam laktat merupakan salah satu mikroorganisme yang banyak digunakan untuk probiotik. Pemberian bakteri asam laktat sebagai probiotik pada ternak ruminansia mampu meningkatkan proses fermentasi dalam rumen dengan merangsang pembentukan asam laktat dan propionat. Bakteri asam laktat diketahui pula mampu mensekresi senyawa anti bakteri seperti bacteriocin (Fuller, 1990). Sehingga pemberian probotik mampu meningkatkan nilai kecernaan dan kesehatan ternak itu sendiri. Lactobacillus sp. merupakan kelompok bakteri yang banyak ditemukan di Indonesia, namun potensi ini belum banyak dikembangkan. Sebagian besar probiotik yang beredar dan dikembangkan masih menggunakan strain luar negeri/ asing.
Melalui pemanfaatan bakteri asam laktat lokal (lactobacillus sp.), keamanan hasil dapat dipastikan labih baik daripada strain asing. Apalagi, ruminansia dikenal sebagai ternak yang istimewa dalam memanfaatkan pakan kualitas rendah dibanding dengan ternak non ruminansia.Keistimewaan tersebut diperoleh dengan adanya simbiosis antara ternak ruminansia dengan berbagai macam mikroba dalam rumen. Penelitiansebelumnya menunjukan bahwa peranan bakteri Lactobacillus ssp, telah diisolasi sebanyak 24 isolat.Lactobacillus ssp. dapat menghambat beberapa pertumbuhan bakteri pathogen seperti, Escherichia coli, Salmonella, Staphilococcus aures, dan Shigella flexi+neri sehingga kemungkinan isolat ini dapat dikembangkansebagai agensia probiotik.
Pemberian probiotik dapat menjaga keseimbangan komponen mikroorganisme dalam sistem pencernaan ternak, sehingga akan memperbaiki proses pencernaan, daya cerna bahan pakan, penyerapan zat-zat nutrisi meningkat serta menjaga kesehatan ternak. Sehingga keamanan pangan dapat tercapai. Namun, komersialisasi probiotik yang banyak beredar masih cenderung menggunakan mikroba non lokal, Sehingga belum bisa menghasilkan produk pangan yang sehat dan maksimal.Selain itu, ketersediaan produk probiotik juga masih sulit dijangkau dan belum familiar dikalangan peternak kecil. Sehingga diperlukan sosialisasi dan kemasan yang efektifdanefisienyang  mudah dikenali dan digunakan oleh seluruh pelaku peternakan mulai dari peternak kecil sampai pengusaha kelas atas.
Permen merupakan bentuk yang menarik dan efisien untuk dijadikan alternative bentuk dari probiotik bakteri asam laktat tersebut. Selain itu, dengan bentuk yang minimalis dan familiar sebagai feed additive bernilai gizi tinggi dan lengkap akan mudah diterima oleh peternak. Tentunya dengan cara penerapannya yang mudah dan dengan harga terjangkau, kemasan probiotik mix berbentuk kapsul mampu meningkatkan produktivitas sapi, keamanan pangan, kesehatan ternak dan ramah lingkungan. Kemudian, output kedepan akan mampu menghasilkan produksi ternak yang melimpah, aman, sehat, utuhdan halal (ASUH) serta kesejahteraan peternak meningkat.
Berdasarkan uraian tersebut, karya tulis ini membahas tentang pemanfaatan mikroorganisme lokal (lactobacillus sp.) yang dikombinasikan dengan mineral dan vitamin berbentuk permen yang efektif sebagai upaya peningkatan hasil produksi ternak ruminansia baik sapi perah maupun sapi potong, kesehatan dan keamanan pangan yang ASUH (Aman, Seehat, Utuh, Halal).
Tujuan
Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu:
1.      Untuk memberikan gagasan dan inovasi pengembangan sumber daya lokal yaitu bakteri asam laktat lokal (lactobacillus sp.) berbentuk permen yang efektif, mudah dan terjangkau untuk digunakan semua kalangan peternak.
2.      Untuk memberikan solusi dalam rangka peningkatan produktivitas ruminansia yang Aman, Sehat, Utuh, Halal dan berwawasan ramah lingkungan.
PEMBAHASAN
Konsep Permen Probiotik Mix (PPM)
Permen Probiotik Mix (PPM) yang digagas ini merupakan produk modifikasi dari Urea Molasses Blok (UMB).Tingginya palatabilitas UMB untuk ruminansia mendorong para ahli nutrisi untuk menambahkan mineral sehingga dikenal UMMB. Kemudian dalam inovasi ini, penulis menggagas dengan memberikan suatu modifikasi dari hal tersebut dengan menambahkan probiotik bakteri asam laktat strain lokal (lactobacillus sp)sehingga menjadi Permen Probiotik Mix. Kandungan yang ada dalam kemasan ini yaitu mineral, probiotik dan bahan UMB.UMMBadalah bertujuan untuk meningkatkan daya cerna pakan berserat kasar tinggi dan membentuk asam amino di dalam rumen. Penambahan bakteri asam laktat lokal yang nantinya diformulasikan dalam bentuk lokal akan lebih mengoptimalkan daya cerna dan produktivitas ruminansia.
Suplemen pakan ternak yang selama ini beredar di lingkungan masyarakat umumnya mengandung mineral dan vitamin. Namun selain memiliki kriteria sebagai sumber mineral dan vitamin, Permen Probiotik Mix (PPM) ini juga mengandung bakteri asam laktat lokal yang unggul. Selain itu, probiotik yang beredar selama ini umumnya berbentuk cair dan tepung, sehingga dengan inovasi permen probiotik mix ini sangat berpeluang untuk dijadikan alternatif terbaik untuk meningkatkan produktivitas ternak potong dan ternak perah. Permen mix dengan introduksi bakteri asam laktat lokal (lactobacillus sp) akan memudahkan dalam transportasi dan meningkatkan daya hidup bakteri yang terkandung sehingga permen probiorik mix dapat disimpan dalam waktu yang lama dan fungsional. Adapun keunggulan dari Permen Probiotik Mix ini antara lain:
1.      Bakteri asam laktat yang digunakan yaitu jenis lokal sehingga ketersediaan mikroba terjamin, dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat dan industri serta memiliki kemampuan adaptasi tinggi terhadap kondisi lingkungan sehingga memiliki  tingkat efisiensi yang tinggi.
2.      Probiotik perombak serat kasar mampu meningkatkan kecernaan serat kasar hingga 44,52% (Wahyudi dan Hendraningsih, 2006) dan asam laktat mampu meningkatkan sintesis protein dalam rumen.
3.      Permen Probiotik Mix memiliki kriteria sebagai sumber mineral dan vitamin dan bakteri asam laktat lokal yang unggul.
4.      Implikasi dari peningkatan kecernaan serat kasar dan sintesis protein ini yaitu (1) mampu meningkatkan efisiensi pakan. (2) memperbaiki kualitas karkas. (3) meningkatkan nilai kecernaan sehingga terjadi peningkatan produksi. (4) menekan pertumbuhan bakteri patogen. (5) meningkatkan keamanan pangan bagi masyarakat.
Teknik pembuatan dengan cara dingin telah dikenalkan oleh tim konsultan FAO pada pilot proyek pengembangan ternak kerbau di Brebes (TCP/INS/2357A) pada kelompok peternak. Pemberian Permen Probiotik Mix secara kontinyu melalui jilatan dapat memelihara kondisi rumen sapi untuk meningkatkan pencernaan pakan berserat tinggi seperti jerami padi.Mineral sangat dibutuhkan sapi untuk membantu metabolisme dalam tubuh. Apabila sapi kekurangan mineral maka pakan yang dimakan tidak dapat digunakan secara sempurna, karena mineral juga ikut dalam pembentukan enzim dan hormon tubuh.
Formula Bahan
Formula yang digunakan untuk menghasilkan permen probiotik mix ini terdiri dari bahan-bahan yang mengandung nilai bakteri asam laktat lokal yang unggul yaitu lactobacillus sp., mineral, sumber vitamin, sumber gula atau laktosa dan bahan mollases. Bahan yang digunakan untuk menyusun PPM setiap Kg adalah sebagaberikut :
1. Dedak                                             : 400 gram (40%0
2. Tetes                                                : 400 gram (40%)
3. Urea                                                            : 80 gram (8%)
4. Mineral Mix                                    : 10 gram (1%)
5. Garam                                             : 30 gram (3%)
6. Semen/kapur                                   : 80 gram (8%)
7. Isolat BAL Lokal lactobacillus sp.
8. Sumber vitamin B Kompleks
Penambahan semen/kapur digunakan sebagai bahan mineral perekat untuk menjaga permen  tetap stabil. Selain itu juga untuk menambah mineral kalsium pakan. Penambahan substrat vitamin B kompleks juga sangat membantu memberikan kelangkapan nutrien yang dibutuhkan oleh tubuh ternak ruminansia.
Keunggulan Bakteri Asam Laktat Strain Lokal
Menurut Misgiyarta dan Widowati (2002), BAL telah banyak diteliti serta dikoleksi oleh peneliti dan praktisi industri di dalam dan luar negeri. Namun demikian, eksplorasi BAL yang banyak terdapat di alam Indonesia perlu untuk menambah koleksi mikroba. Lactobacillus sp. merupakan salah satu kelompok mikroba bermanfaat yang banyak di jumpai di Indonesia dengan keanekaragaman yang tinggi, namun potensi ini berlum terungkapkan dengan baik. Lactobacillus berpotensi  sebagai penghasil bahan bioaktif.
BAL strain lokal yang banyak tersebar di alam Indonesia ini dapat diisolasi dari berbagai sumber antara lain kobis busuk, asinan sawi, sawi busuk, kacang panjang busuk, selada busuk, tomat busuk, limbah tahu, feses bayi, feses sapi, susu terkontaminasi, susu kedelai, pisang busuk, pepaya busuk, nanas busuk, dan sirsak busuk. Penelitian Davis dan Gasson (1981) menghasilkan BAL spesies  Streptococcus sp. yang diisolasi dari susu sapi. Namun saat ini, banyak peneliti yang telah mengisolasi BAL lokal seperti yang dilakukan Listiari (2006) yaitu lactobacillus sp. Menurut Amudi (2007) BAL yang digunakan dalam fermentasi perlu diseleksi untuk memperoleh isolat lokal yang memiliki kemampuan unggul, sehingga memiliki kelebihan-kelebihan:
1. Memiliki kemampuan adaptasi tinggi terhadap kondisi lingkungan sehingga memiliki tingkat efisiensi yang tinggi.
2. Ketersediaan mikroba terjamin, sebab bersumber dari lingkungan alam Indonesia yang dapat diisolasi dari banyak sumber.
3. Memungkinkan dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat dengan biaya yang relatif murah untuk industri besar, maupun industri kecil.
Berdasarkan beberapa keunggulan tersebut, maka isolasi bakteri asam laktat strain lokal perlu dilakukan. Setelah itu, perlu dilakukan.
Peningkatan efisiensi pakan
Pada umumnya, penggunaan bakteri asam laktat banyak digunakan untuk proses fermentasi. Terjadinya peningkatan nutrisi atau nilai kecernaan yang diakibatkan oleh aktivitas bakteri tersebut dalam mendegradasi substrat kompleks seperti selullosa, hemiselullosa dan lignin sehingga efisiensi pakan akan tercapai.Energi dan protein merupakan komponen gizi terpenting dalam mengefisienkan penggunaan pakan. Kegagalan dalam mengestimasi produktivitas menunjukkan adanya peran nutrisi lain. Oleh karena itu, dalam upaya mengefisienkan penggunaan pakan, seluruh komponen gizi perlu dipertimbangkan.
Peran permen probiotik mix yang kaya akan kandungan mineral, vitamin dan terutama bakteri asam laktat lokal lactobacillus sp. dalam mewujudkan efisiensi pakan yaitu melalui degradasi senyawa kompleks, meminimalisor antinutrisi dan antimikroba patogen sehingga efisiensi pakan dapat dicapai secara maksimal. Menurut Yeni (2008), probiotik dengan bakteri bakteri Lactobacillus sp. diperkuat campuran enzim, vitamin, mineral, asam amino, akan sangat membantu dalam efisiensi pakan. Asam amino esensial sangat dibutuhkan pada proses sintesis dalam tubuh. Enzim diperlukan dalam proses pencernaan. Sementara Lactobacillus membantu memperlancar proses enzimatis sehingga proses pencernaan menjadi lebih baik sehingga pemberian pakan akan lebih efisien.
Meningkatnya kecernaan pakan secara in vitro tidak selalu mencerminkan keunggulan pakan tersebut setelah diuji pada ternak karena kurangnya konsumsi akibat rendahnya palatabilitas (Sitorus 1986), tidak imbangnya nutrisi hasil fermentasi pakan di dalam rumen (Kuswandi et al.2005a), dan terbatasnya kemampuan pasok nutrisi pascapencernaan (Martawidjaja et al. 1998). Kebutuhan nutrien oleh bakteri di dalam rumen perlu menjadi pertimbangan pertama untuk menunjang kebutuhan hidup pokok ruminansia. Untuk itu, diperlukan sumber karbohidrat dan amonia, asam amino, dan mineral seperti fosfor dan belerang.
Peningkatan produktivitas Ruminansia Melalui PPM
Dalam sistem pencernaan ternak ruminansia, banyak ditemukan mikroba yang membantu proses pencernaan. Ternak mampu memanfaatkan serat kasar karena adanya mikroba dalam rumen yang mampu memecah senyawa kompleks tersebut menjadi senyawa yang lebih sederhana kemudian diserap tubuh. Akibatnya, nilai kecernaanpun bisa ditingkatkan sehingga mampu mengefisiensikan pakan. Bakteri asam laktat telah banyak diulas pada berbagai penelitian mampu meningkatkan nilai kecernaan serta sebagai anti mikrobial sehingga banyak dimanfaatkan untuk probiotik baik dalam bentuk cair atau padat.
Tujuan pemberian Permen Probiotik Mix berbasis bakteri asam laktat lokal (lactobacillus sp.)pada ternak adalah untuk mengatur keseimbangan mikroorganisme pada saluran pencernaan sehingga diharapkan dapat memberikan pengaruh yang menguntungkan berupa peningkatan produktivitas ruminansia. Untuk ruminansia, dari model yang disampaikan oleh Wallace dan Newbold (1992), penambahan bakteri asam laktat dapat meningkatkan viabilitas bakteri dalam rumen dan peningkatan laju pemecahan selulosa serta perubahan konsentrasi VFA. Selanjutnya keadaan ini akan meningkatkan konsumsi dan produktivitas ternak.
Peningkatan konsumsipakan merupakan pengaruh utama pemberian BAL isolat lokal pada terjadinyapeningkatan produktivitas.Peningkatankonsumsi disebabkan terjadinya peningkatan laju cernaserat dan peningkatan laju alir protein mikroba. Peningkatan produksi susu sapi perah dilakukan dengan mendorong produksi asam lemak di dalam rumen. Para peneliti telah banyak mencurahkan pemikirannya untuk meningkatkan produksi susu. Penambahan bakteri hidup mampu meningkatkan produksi susu sebesar 1,1 kg/hari.
Permen Probiotik Mix berbasis bakteri asam laktat lokal dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pakan berserat maupun produktivitas ternak.Seperti yang dijelaskan Wallace (1994), penambahan probiotik untuk ternak ruminansia lebih ditujukan agar rumen dapat mencerna lebih baik pakan yang berserat tinggi. Beberapa publikasi yang dirangkum oleh Ngandiyono (2001) melaporkan tentang peningkatan bobot badan (PBB) yang nyata ketika ternak diberikan probiotik. Dijelaskan bahwa peningkatan bobot badan oleh probiotik bakteri asam laktat lokal disebabkan oleh konsumsi bahan kering yang meningkat, kondisi rumen yang cenderung lebih baik, kecernaan bahan kering dan protein yang meningkatserta retensi nitrogen yang lebih tinggi. Akibatnya, pemberian probiotik lactobacillus sp. ini akan mampu meningkatkan produktivitas ruminansia baik sapi potong (peningkatan karkas) dan peningkatan kualitas dan kuantitas susu pada sapi perah (Apriyadi, 1999, Prihardono, 2001, Hau et al., 2004).
Menurut Winugroho, peneliti ahli nutrisi ternak, melalui aplikasi probiotik asam laktat lokal, peternak bisa meraih keuntungan sekitar 10%-25% lebih tinggi. Bila tepat sasaran, penggunaan probiotik sangat ekonomis. Sebab, probiotik tidak hanya berfungsi menaikkan bobot badan dan produksi, melainkan juga konversi pakan menjadi lebih bagus.
Penelitian-penelitian yang memberikan pengaruh positif dari penggunaan probiotik BAL Lokal seharusnya mendapat perhatian agar terus dilanjutkan dengan pengembangan probiotik ini sampai ke tingkat komersial terutama pembuatan dan penyimpanannya. Dengan informasi yang jelas tentang penggunaan probiotik BAL Lokal dan keamanannya, maka hal ini akan meyakinkan kalangan pengguna untuk memakainya dalam meningkatkan produksi ternak ruminansia.
Aplikasi Probiotik BAL Lokal pada Keamanan Pangan dan Kesehatan
1.    Keamanan pangan
Sebagaimana diungkapkan dalam latar belakang penulisan karya tulis ini, bahwa pemberian antibiotik dan hormon pertumbuhan seperti Antibiotic Growth Hormone tidak lagi memberikan pengaruh yang positif, namun justru akan membawa dampak penurunan kualitas pangan asal ternak seperti daging dan susu.
Syarat probiotik adalah tidak patogen, toleran terhadap asam dan garam empedu, mempunyai kemampuan bertahan pada proses pengawetan dan dapat bertahan pada penyimpanannnya serta memiliki kemampuan memberi efek kesehatan yang sudah terbukti (Shortt, 1999). Bahan pangan terutama yang berasal dari ternak (daging dan susu) bersifat perisshable food yaitu bahan pangan yang mudah rusak. Hal tersebut terutama banyak disebabkan oleh bakteri patogen. Mikroorganisme patogen menginfeksi hewan ternak mulai dari ternak itu hidup sampai disembelih akan terjadi infeksi. Mikroorganisme patogen yang dapat menginfeksi ternak antara lain salmonella sp., compylobakter sp., clostridium perfringers., echerichia coli, yersenia entercolitica dan listeria monocytogenes. (Andriani, dkk. 2007).
Berdasarkan undang-undang no.7 tentang pangan bahwa dalam keamanan pangan diperlukan suatu cara untuk menghasilkan yang bebas dari pencemaran mikroba patogen. Berdasarkan uji efektivitas asam asetat dan asam laktat yang dilakukan oleh Andriani dkk, pada tahun 2007 sebagai antimikroba patogen yaitu salmonella sp.yang diisolasi dari karkas ayam. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa bakteri asam laktat mampu menghambat pertumbuhan salmonella sp.

2.      Pengaruh Lactobacillus sp. pada Kesehatan
Keamanan pangan yang dihasilkan dari ternak akan berdampak pada aspek kesehatan ternak itu sendiri dan manusia sebagai konsumen utamanya.Bakteri asam laktat merupakan jenis bakteri yang mampu menghasilkan asam laktat, hidrogen peroksida, antimikroba dan hasil metabolisme lain yang memberikan pengaruh positif kesehatan. Manfaat bagi kesehatan yang berkaitan dengan bakteri asam laktat, diantaranya memperbaiki daya cerna laktosa, mengendalikan bakteri patogen dalam saluran pencernaan, penurunan serum kolesterol, menghambat tumor, antimutagenik dan antikarsionogenik, menstimulir sistem imun, pencegahan sembelit, produksi vitamin B, produksi bakteriosin dan inaktivasi berbagai senyawa beracun (Bachrudin et al., 2000).
Lactobacillus sp. sebagai probiotik yang diformulasikan dalam bentuk permen merupakan alternatif penurun kolesterol memiliki kemampuan bertahan terhadap garam empedu, kondisi asam, mampu menghambat bakteri  pathogen, tahan terhadap antibiotik dan dapat mengikat kolesterol dengan menempel pada epitel dinding saluran pencernaan (Hood dan Zottola, 1998).
Kemampuan bakteri asam laktat lokal sebagai antimikroba menjadi salah satu keistimewaan selain mampu meningkatkan keamanan dan nutrisi pakan. Jenie Et Al (2000) melaporkan bahwa bakteri asam laktat (lactobacillus sp) memiliki aktivitas antimikroba dengan memproduksi metabolit berupa produksi asam organik (asam laktat, asam format dan asam asetat), diasetil, hidrogen peroksida, karbondioksida, bakteriosin dan juga komponen-komponen antimikroba yang bersifat antagonistik dengan spektrum yang luas terhadap mikroorganisme. Disamping itu, Pitt et al.menyampaikan bahwa selama proses fermentasi, bakteri asam laktat akan menghasilkan metabolit-metabolit yang menimbulkan perubahan rasa dan bentuk makanan serta menghambat pertumbuhan bakteri patogen dan pembusuk.
Koleksi bakteri lactobacillustelah dilakukan bidang mikrobiologi, Pusat penelitian Biologi LIPI Bogor dari berbagai sumber. Salah satunya yaitu Lactobacillus sp.yang merupakan probiotik terpilih sebagai penurun kolesterol. Probiotik ini selanjutnya akan dikembangkan dalam bentuk sediaan padat yang dapat diaplikasikan dalam industri makanan, minuman, dan farmasi.  Bakteri probiotik merupakan mikroorganisme non patogen, yang jika dikonsumsi memberikan pengaruh positif terhadap fisiologi dan kesehatan ternak ruminansia (Schrezenmeir dan de Vrese, 2001). Senyawa-senyawa racun yangdihasilkan dari metabolisme protein dan lemak, serta hasil pemecahan enzim tertentu menjadi semakin berkurang bila bakteri probiotik mulai menjalankan peranannya dalam meningkatkan kesehatan. Berbagai senyawa hasil metabolismenya seperti asam laktat, H2O2, bakteriosin yang  bersifat antimikroba dan berbagai enzim yang dimilikinya seperti laktase (membantu mengatasi intoleransi terhadap laktosa) serta bile salt  hydrolase (membantu menurunkan kolesterol) serta adanya aktivitas antikarsinogenik dan stimulasi imun sistem (Nagao  et al., 2000; Usman dan Hosono, 1999; Matar et al., 2001; Horie et al., 2002) 
Penelitian Napitupulu et al. (2003) menunjukkan bahwa Lactobacillus sp.relatif lebih tepat guna sebagai probiotik penurun kolesterol dilihat dari daya ikat kolesterol dan ketahanan terhadap garam empedu (Na-taurokolat). Penelitian secara in vivo menunjukkan bahwa pemberian suspensi probiotik  Lactobacillus sp. dapat menurunkan kolesterol pada hari ke-28 (Kurniawati, 2003), terjadi penurunan Low Density Lipoprotein (LDL) kolesterol  dan tidak terjadi penurunan High Density Lipoprotein (HDL) kolesterol (Yulinery et al., 2004). 
Sedangkan penelitian Usman dan Hosono (1999) menyatakan bahwa bakteri probiotik dapat menurunkan kadar kolesterol, kemampuan ini berasal dari zat antikolesterol yang dihasilkan oleh bakteri yang  menghambat kerja enzim pembentuk kolesterol, pengurangan kolesterol juga terjadi karena selama pertumbuhan bakteri menyerap sejumlah kolesterol ke dalam selnya. Jika jumlah asam empedu dapat dikurangi maka kolesterol yang ada dalam tubuh akan digunakan untuk mensintesis kolesterol, hingga jumlahnya kembali seperti sebelum direduksi. Dengan semakin banyaknya bakteri yang mampu menggunakan asam empedu maka akan semakin memberikan manfaat yang besar dalam menurunkan kolesterol, karena kolesterol akan digunakan untuk menjaga konsentrasi asam empedu agar terdapat dalam jumlah yang konstan. Kemudian Gunawan (2003) dalam penelitiannya mengatakan bahwa 3 isolat Lactobacillus sp. menunjukkan aktivitas pengikatan kolesterol dengan tingkat reduksi kolesterolnya 32,73-38,18 mg/ml.
Peningkatan Kesejahteraan Peternak Melalui PPM
Berbagai masalah yang dihadapi oleh perusahaan peternakan atau pelaku peternakan mulai dari peternak skala kecil hingga industri besar diantaranya banyak yang disebabkan oleh harga, kualitas produksi, kesehatan dan hasil prosuksi. Diantara semua itu, masalah paling banyak dirasakan oleh peternak golongan kecil atau peternakan rakyat. Selain karena faktor sistem yang masih belum mampu bersaing sehingga produktivitas yang dicapaipun tidak sebaik perusahaan besar, juga karena beberapa faktor lain seperti pakan, obat-obatan dan pencemaran lingkungan.
Saat ini, praktek usaha peternakan di pedesaan masih tergolong stagnan. Produktivitas ternak terutama ruminansia belum mampu diupayakan secara optimal. Teknologi probiotik yang beredar dipasaran hanya mampu diakses oleh peternak tertentu saja. Dalam arti balum bisa diterapkan secara menyeluruh sebagai manifestasi gerakan mencapai produksi optimal secara nasional. Akses yang terbatas terhadap produk yang dapat mendukung usaha peternakan di pedesaan seperti obat, suplemen, probiotik dan sebagainya membuat peternakan pedesaan belum terjamah potensinya. Belum lagi masalah terkait dengan sapronak yang terbatas. Terkait pakan, peternak yang hanya mengandalkan hijauan sebagai pakan sehari-hari membuat ternak tidak bisa memperolah asupan gizi yang cukup. Akibatnya, efisiensi pakan tidak tercapai karena keterbatasan kemampuan mikroba rumen dalam memanfaatkan semua bahan organik, energi dan kandungan lain yang terdapat pada pakan.
Alternatif permen probiotik mix hadir sebagai produk berupa kemasan permen yang efektif dan efisien untuk diterapkan pada peternakan rakyat. Melalui pemanfaatan potensi lokal, harga dan kualitas serta daya saing bisa dijaga. Selain itu, PPM merupakan feed aditive yang mampu memperbaiki atau meningkatkan kualitas bahan pakan lokal seperti hijauan di pedesaan yang berkualitas rendah menjadi pakan yang bisa dimanfaatkan secara optimal oleh pencernaan ruminansia.
Potensi ruminansia atau ternak potong dan ternak perah Indonesia yang sangat bagus akan tidak optimal dalam mendukung swasembada daging sapi secara nasional apabila tidak dibarengi dengan asupan gizi yang cukup. Permen probiotik mix dengan kandungan bakteri asam laktat lokal serta mineral mampu memperbaiki kualitas pakan. Berdasarkan uraian diatas terkait manfaat penerapan permen probiotik mix pada ternak, maka perlu adanya komersialisasi produk inovasi ini. Kelebihan dan analisis yang dapat dicapai kedepan yaitu:
1.      Permen Probiotik Mix mampu terdistribusi dan dimanfaatkan secara menyeluruh oleh peternak sehingga perbaikan produktivitas ternak, kesehatan dan keamanan pangan secara nasional meningkat.
2.      Harga yang relatif murah/ terjangkau memudahkan produk ini dapat diakses oleh seluruh kalangan peternak
3.      Bentuk kemasan yang efektif dan efisien serta menarik akan mudah diterima dan digunakan masyarakat secara umum.
Sesuai dengan visi direktorat jenderal peternakan yaitu mewujudkan peternakan yang berdaya saing dan berkelanjutan dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdya lokal untuk mewujudkan penyediaan dan keamanan pangan hewani serta meningkatkan kesejahteraan peternak. Selain sangat potensial untuk dijadikan produk, permen probiotik mix juga sangat sesuai dengan visi peternakan ramah lingkungan. Sehingga, gagasan untuk komersiaslisasi PPM ini sangat tepat untuk dijadikan solusi atas berbagai masalah yang ada pada peternak di pedesaan. Sehingga melalui inovasi PPM ini, peternakan rakyat dapat bangkit dan sejahtera. Hal tersebut dicapai melalui peningkatan produktifitas keamanan pangan, kesehatan ternak, dan ramah lingkungan tentu akan meningkatkan hasil penjualan dan resiko kematian jika dianalisis secara menyeluruh peternakan rakyat menyumbang angka yang sangat besar dalam mencapai swasembada danging dan keamanan pangan nasional.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uraian dan analisis diatas, kesimpulan yang dapa ditarik dari karya tulis ilmiah ini antara lain:
1.      Isolat Bakteri asam laktat lokal lactobacillus sp. masih belum banyak dilakukan dan dihasilkan sebagai probiotik di Indonesia. Sebagian besar probiotik yang dikembangkan menggunakan strain bakteri asing.
2.      Bentuk permen probiotik mix adalah kemasan yang tepat untuk dikembangkan sebagai feed additive yang lengkap, mudah, murah, menarik dan dapat diterima oleh semua kalangan peternak serta dapat dijadikan teknologi pakan yang mampu mendukung pengembangan ternak ruminansia lokal.
3.      Permen Probiotik Mix bakteri asam laktat lokal mampu meningkatkan produktivitas sapi potong melalui perbaikan karkas dan PBB, dan sapi perah melalui kualitas dan kuantitas susu serta kandungan lemak, meningkatkan keamanan pangan dan kesehatan ruminansia melalui efisiensi pakan dan peran mikroba asam laktat pada pakan dalam rumen.
4.      Melalui efisiensi pakan, kesehatan, dan peningkatan produktivitas dapat meningkatkan kesejahteraan peternak.
SARAN
Adapun saran yang dapat dijadikan rekomendasi dari karya tulis ini antara lain:
1.      Perlunya dilakukan penelitian secara eksplisit mengenai potensi bakteri asam laktat lokal lactobacillus spdan pengkajian lebih lanjut mengenaiisolat bakteri asam laktat strain lokal oleh para ahli mikrobiologi, balai penelitian dan perguruan tinggi serta pemerintah.
2.      Diperlukan adanya realisasi melalui pembuatan Permen Probiotik Mix dengan formulasi yang optimal sehingga bisa diakses dan dimanfaatkan peternak secara luas dan menyeluruh disemua kalangan.
3.      Perlu dukungan pemerintah untuk mensosialisasikan produk permen probiotik dan turut mendukung penelitian terkait.
4.      Diperlukan uji efektivitas dari inovasi produk dan gagasan yang dapat meningkatkan fungsi dan inovasi produk permen proboitik mix ini yang berbasis isolat bakteri asam laktat lokal dari kalangan mahasiswa dan umum.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina ,L, S. Purwanti Dan D. Zainuddin. 2007. Penggunaan Probiotik (Lactobacillus Sp.) SebagaiImbuhan Pakan Broiler. Balai Penelitian Ternak .Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.
Arifin, Zainal. 2008. Beberapa Unsur Mineral Esensial Mikro Dalam Sistem Biologi Dan Metode Analisisnya.  Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. Balai Besar Penelitian Veteriner,

Apriyadi, L. 1999 . Pengaruh Penambahan Probiotik Bioplus Serat Pada Konsumsi Dan Kecemaan Ransum Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum) Yang Diberikan Pada Domba Ekor Tipis . Skripsi. JurusanPeternakan Fakultas Pertanian Universitas Djuanda, Bogor. 33 Him .
Asmarasar, Santiananda A  Dan W.N.H. Zain. 2008. Respons Pemberian Probiotik Dalam PakanTerhadap Produksi Susu Sapi Perah . Bogor: Fakultas Peternakan Ipb, Balitnak Bogor
Bappenas. 2010. Naskah Kebijakan: Strategi Dan Kebijakan DalamPercepatan Pencapaian SwasembadaDaging Sapi 2014.Kementerian Pertanian.Jakarta
Dirjenak. 2010. Upaya Mencapai Swasembada Daging dan Susu. Jakarta
Fuller, R. 1992 . History And Development Of Probiotics . In: Probiotics, The Scientific Basis. Ed. London. Pp 1-8.
Fuller, R. 1989. Probiotics in man and animals. J. Appl. Bacteriol.66: 365-378.
Gunawan, A .K . Supriyati, Budiman Dan H. Hamid. 2000. Pemanfaatan Cassapro Pada Temak Sapi Perah Laktasi. Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan Dan Veteriner. Bogor, 18-19 Okt. 2000. Puslitbang Peternakan, Bogor Him. 251-256.
Haryanto, B. 2000 . Penggunaan Probiotik Dalam Pakan Untuk Meningkatkan Kualitas Karkas Dan Daging Domba. Jitv 5 : 224-228 .
Hendraningsih, L. 1999. Pengaruh Pemberian Bakteri Asam Laktat Terhadap Ekologi Rumen Secara In-Vitro. Tesis Pascasarjana Universitas Padjadjaran, Bandung.
Hendraningsih, Listiari, Ahmad Wahyudi Dan Nazilatul Fajriyah. 2009. Pusat Pengembangan Bioteknologi: Universitas Muhammadiyah Malang
Hendraningsih, Listiari, Ahmad Wahyudi. 2008. Reformulasi Probiotik Fibrolitik Permen Sapi Sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas Sapi Perah. Fakultas Peternakan-Perikanan. Universitas Muhammadiyah Malang.
Jenie BSL, Atifah N, Suliantari. 2001. Peningkatan keamanan dan mutu pindang ikan kembung (Rastellinger sp) dengan aplikasi kombinasi natrium asetat, bakteri asam laktat dan pengemasan Vakum J. Ilmu dan Teknologi Pangan. XII (1): 21-27
Kompiang, I Putu. 2009. Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Probiotik. Untuk Meningkatkan Produksi Ternak Unggas Di Indonesia. Bndung: Pusat Penelitian Dan Pengembangan Peternakan Padjajaran
Kusuma,Sri Agung Fitri. 2009. Karya Tulis Bakteri Asam Laktat. Fakultas Farmasi Universiotas Padjajaran Bandung
Mariyollo, M. Ali Yusran Diln A1lnuui Musofie.1991. Efisiensi Pakan Sapi Perah Lokal Paoa Empat Bulan Awal Laktasi 01 Oaerah Grati-Pasuruan. Jurnal Penelitian Grati. Vol.1 No. 1.
Misgiyarta  dan Sri Widowati. Efektifitas Bakteri Asam Laktat (BAL) dalam Pembuatan Produk Fermentasi Berbasis Protein/Susu Nabati. Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian
Nahrowi. 2006. Pemanfaatan Bahan Pakan LokalMenuju Ketahanan Pakan Non Ruminansia (Unggas) Disampaikan Pada Pertemuan Civitas Akademika Jurusan Nutrisi Dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Makassar.
Ngadiyono, N., H. Hartadi, M. Winugroho, D .D. Siswansyah Dan S.N. Ahmad. 2001 . Pengaruh Pemberian Bioplus Terhadap Kinerja Sapi Madura Di Kalimantan Tengah. Jitv 6 : 69-75.
Pamungkas ,Dicky Dan Penny Nur Anggraeny. 2006. Probiotik Dalam Pakan Ternak Ruminansia. Loka Penelitian Sapi Potong,. Wartazoa. Vol. 16 No. 2
Pitt WM, Terence JH. Ron RH. 2000. Behavior of Listeria monocytgenes in pasturized milk during fermentation with lactic acid bacteria. J. Of Food Protec. Vol. 63 No. 7:916-920.
Suardana, I Wayan. 2007. Identifikasi Bakteri Asam Laktat dari Cairan Rumen Sapi Bali sebagai Kandidat Biopreservatif. Jurnal Veteriner Desember Vol. 8 No. 4 : 155 – 159
Wallace, R.J. 1994. Uminal Microbiology, Biotechnology And Ruminant Nutrition: Progress And Problems. J. Anim. Sci. 72: 29923003.
Widyastuti, Y., J. Rachmat, E. Sofarianawati, and S. Ratnakomala. 2000. Microbial Process Development for Probiotic using Lactic Acid bacteria : Growth and viability ofLactic Acid Bacteria for Probiotics. Laporan Tahunan International Center for Biotechnology, Osaka University, Japan. pp. 617-622.
Yeo, J. and K. Kim. 1997. Effect of feeding diets containing an antibiotic, a probiotic, or yucca extract on growth and intestinal urease activity in broiler chicks. Poultry Sci. 76: 381-385.